Senin, 29 Oktober 2012

Pemuda Dan Sosialisasi


Apa Itu Pemuda Dan Sosialisasi

Pertama Pemuda yaitu Masa dewasa dimana adanya masa tarnsisi atau konsep-konsep yang selalu mengaitkan tentang masalah nilai baik secara psikologis, namun masa ini memungkinkan bahwa mereka ada di posisi keadaan tanpa norma atau hukum yang akibatnya adanya kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Namun seringkali muncul perilaku mereka menyimpang dari aturan atau kecendrungan melakukan pelanggaran atau kesalahan.

Pemuda Dari Identitasnya
Pemuda juga termasuk suatu generasi yang memiliki bermacam-macam harapan , terutama untuk generasi yang memiliki pandangan arah terdepan hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun negara, maka dari itu generasi pemuda yang harus mengisi semua perubahan. contoh :

a. Memiliki adanya kreatifitas pada pemuda
c. Keberanian mengambil sebuah resiko
d. Optimis dalam menggapai impian
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik secara teratur
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan atau dapat di bilang solidaritas
h. Patriotismedan nasionalisme
 i. Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi. 
Kedua Sosialisasi yaitu diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui adanya proses media pembelajaran dan penyesuaian diri, dengan cara bagaimana bertindak dan berpikir secara positif agar dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok masyarakat. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :

a. Keluarga : Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah : Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain) : Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa : Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja : Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

           PROSES SOSIALISASI

Melalui proses sosialisasi, seseorang akan memiliki cara berpikir dari kebiasaan hidupnya. Dengan ini, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan adanya proses sosialisasi, seseorang akan tahu bagaimana ia mesti memiliki tingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Pendirian dan kepribadian melalui tahap proses sosialisasi akan terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai suatu proses yang membantu individu melalui adanya pelajaran dan menyesuaikan diri, tentang bagaimana cara kita hidup dan bagaimana kita berpikir agar kelompoknya dapat berperan dan bermanfaat bagi kelompoknya. 

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh rangkaian susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang lebih mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui sebuah pendidikan dan sebuah  perkembangannya. Oleh karena itu apabila proses sosialisasi melahirkan pendirian dan kepribadian seseorang. Pendirian sebagai suatu produk sosialisasi, maksud dari kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang sifat pribadi orang lain di luar dari dirinya, kesadaran terhadap diri sendiri menghasilkan timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai pendirian subyektif yang sulit kita pelajari. Asal mula timbulnya pendirian :

1.       Dalam proses sosialisasi mendapat sebuah bayangan dirinya, yaitu bagaimana cara memperhatikan orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.       Dalam proses sosialisasi juga membentuk sebuah pendirian yang ideal. Orang yang bersangkutan mengetahui tentang bagaimana agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk pendirian ini sangat berguna dalam meningkatkan sebuah ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

 Seorang Pemuda kita harus aktif dalam suatu kegiatan-kegiatan di dalam kehidupan masyarakat, sosialisasi dengan warga di sekitarnya. Hadirnya para pemuda sangat dinantikan bagi perubahan dan pembaharuan masyarakat dan negara. Aksi adanya reformasi disegala bidang adalah agenda dimana para pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak tapi oleh para pemuda.


Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan
 Generasi Muda

 Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dalam hal berkepentingan dalam penanganannya harus benar-benar menggunakan suatu pedoman dimana pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sebuah sasaran dan tujuan yang dimaksud.

 Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.           Landasan idiil : Pancasila
2.           Landasan konstitusional : UUD 1945
3.           Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
4.           Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5.           Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar