Sabtu, 14 Maret 2015

Teori-teori Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh suatu kesimpulan berupa pengetahuan yang memiliki proses berfikir manusia yang menghubungkan suatu data menjadi sebuah kesimpulan . Lalu pernyataan yang digunakan adalah proposisi , apabila dalam meilah pengamatan sejenis maka sejenis pula pengamatannya .Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.

Ciri-ciri Penalaran :
1.      Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2.      Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
    - Contoh : Ayam memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                     Bebek memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                     Burung memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                   
                     Kesimpulannya : Semua hewan yang memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.

Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak atau berlaku umum dari sejumlah gejala fenomena individual atau khusus menuju sebuah kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki secara teliti dan fakta.
Macam – macam generalisasi :
1.   Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
  - Contohnya seperti sensus penduduk.
2.     
      Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
  - Contohnya hampir setiap minggu akan ada selalu berita terbaru. 

Analogi
Analogi adalah  persamaan atau suatu proses penalaran untuk menjadikan dasar yang menarik kesimpulan /referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensisal penting yang bersamaan.
- Contohnya : Apabila ingin jadi Guru belajar lah yang rajin dan sungguh-sungguh . Begitu juga dengan Desainer apabila ingin menjadi Arsitektur yang hebat maka belajarlah yang rajin dan sungguh-sungguh. Oleh karena itu apabila ingin menjadi Guru dan Arsitektur belajarlah yang rajin dan sungguh-sungguh.

Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
   - Contohnya : Kemarin Xavier tidak dapat mengalahkan lawannya di pertandingan Tinju. Hari ini pengumuman hasil poin pertandingan Tinju nya , Xavier kalah. Karena itu, Xavier pasti tidak bersungguh-sungguh latihannya.

Hipotesa dan Teori

Hipotese (hypo“di bawah“, tithenai“menempatkan“) adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain secara lebih lanjut. Sebaliknya teori sebenarnya merupakan hipotese yang secara relatif lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese.

-Contoh : Tanzi & Davoodi (1998) membuktikan bahwa dampak korupsi pada pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan melalui empat hipotesis (semua dalam kondisi ceteris paribus) :
Hipotesis pertama: tingginya tingkat korupsi memiliki hubungan dengan tingginya investasi publik. Politisi yang korup akan meningkatkan anggaran untuk investasi publik. Sayangnya mereka melakukan itu bukan untuk memenuhi kepentingan publik, melainkan demi mencari kesempatan mengambil keuntungan dari proyek-proyek investasi tersebut. Oleh karena itu, walau dapat meningkatkan investasi publik, korupsi akan menurunkan produktivitas investasi publik tersebut. Dengan jalan ini korupsi dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Hipotesis kedua: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan rendahnya penerimaan negara. Hal ini terjadi bila korupsi berkontribusi pada penggelapan pajak, pembebasan pajak yang tidak sesuai aturan yang berlaku, dan lemahnya administrasi pajak. Akibatnya adalah penerimaan negara menjadi rendah dan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.
Hipotesis ketiga: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan rendahnya pengeluaran pemerintah untuk operasional dan maintenance. Seperti yang diuraikan pada hipotesis pertama, politisi yang korup akan memperjuangkan proyek-proyek investasi publik yang baru. Namun, karena yang diperjuangkan hanya proyek-proyek yang baru (demi mendapat kesempatan mencari keuntungan demi kepentingan pribadi) maka proyek-proyek lama yang sudah berjalan menjadi terbengkalai. Sebagai akibatnya pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.
Hipotesis keempat: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan kualitas investasi publik. Masih seperti yang terdapat dalam hipotesis pertama, bahwa dengan adanya niat politisi untuk korupsi maka investasi publik akan meningkat, namun perlu digarisbawahi bahwa yang meningkat adalah kuantitasnya, bukan kualitas. Politisi yang korup hanya peduli pada apa-apa yang mudah dilihat, bahwa telah berdiri proyek-proyek publik yang baru, akan tetapi bukan pada kualitasnya. Sebagai contoh adalah pada proyek pembangunan jalan yang dana pembangunannya telah dikorupsi. Jalan-jalan tersebut akan dibangun secara tidak memenuhi persyaratan jalan yang baik. Infrastruktur yang buruk akan menurunkan produktivitas yang berakibat pada rendahnya pertumbuhan ekonomi.


Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
   - Contohnya : Pada siang hari lalu lintas di Bekasi macet dikarenakan terlalu banyak kendaraan yang menuju daerah Kawasan dan semakin banyaknya para pekerja yang bekerja kawasan memakai kendaraan pribadi.

Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
   -  Contohnya : Semua cendekiawan adalah manusia pemikir, Semua ahli filsafat adalah cendekiawan, Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi ( pernyataan ) dan sebuah konklusi ( kesimpulan ).
   -  Contohnya : Barang siapa mengambil kesalahan harus dihukum. Ia mengambil kesalahan. Ia harus dihukum.

Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan / tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
   -  Contohnya : Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari. Pada malam hari tidak ada matahari. Pada malam hari tidak mungkin ada fotosintesis.

Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
   -  Contohnya : Proposisi yang menyuguhkan “Semua gitar dapat di petik” dan proposisi yang mengingkarinya “Semua gitar tidak dapat di petik”.

Term
Term adalah sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Term merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.

   -  Contohnya : Orangtua asuh, Pecinta Alam. Binatang

    Referensi : http://hertynfrianka.blogspot.com/2013/03/teori-penalaran_22.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar