Sabtu, 14 Maret 2015

Metode ilmiah serta kaitannya dengan metodologi penelitian

Pengertian Metode

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode dapat di artikan sebagai jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik agar dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah cara yang ditempuh secara teratur untuk mencapai suatu makasud dan tujuan tertentu. Kemudian ada salah satu istilah lain dimana  erat kaitannya dengan istilah tersebut, yaitu tekhnik adalah cara yang spesifik dalam memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam melaksanakan salah satu prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah rangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk memberikan peningkatan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan dalam berhasilnya proses manajemen terutama dalam memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka terbentuknya dalam menacapi tujuan yang sah ditetapkan.

Pengertian Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu cara atau sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk penelitian agar dapat mengetahui masalah rumusan dan tujuan-tujuannya yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian yaitu sebuah penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi dalam menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan beberapa jawaban.  Hakekat penelitian dapat dimengerti dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan sebuah penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda-beda, seperti dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara dasarnya yaitu sama, bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan suatu pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Adapun beberapa tujuan Penelitian yaitu :
a. Penemuan : Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
b. Pembuktian : Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
c. Pengembangan ilmu pengetahuan : Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Adapun beberapa kegunaan penelitian yang dapat dipergunakan yaitu :
a. Memahami masalah : Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
b. Memecahkan masalah : Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
c. Mengantisipasi masalah : Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Diagram alir proses penelitian 




Jenis Data dalam Penelitian



Langkah Dalam Metode Ilmiah

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.

Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

Teori-teori Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh suatu kesimpulan berupa pengetahuan yang memiliki proses berfikir manusia yang menghubungkan suatu data menjadi sebuah kesimpulan . Lalu pernyataan yang digunakan adalah proposisi , apabila dalam meilah pengamatan sejenis maka sejenis pula pengamatannya .Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.

Ciri-ciri Penalaran :
1.      Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2.      Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
    - Contoh : Ayam memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                     Bebek memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                     Burung memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.
                   
                     Kesimpulannya : Semua hewan yang memiliki sayap berkembang biak dengan bertelur.

Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak atau berlaku umum dari sejumlah gejala fenomena individual atau khusus menuju sebuah kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki secara teliti dan fakta.
Macam – macam generalisasi :
1.   Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
  - Contohnya seperti sensus penduduk.
2.     
      Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
  - Contohnya hampir setiap minggu akan ada selalu berita terbaru. 

Analogi
Analogi adalah  persamaan atau suatu proses penalaran untuk menjadikan dasar yang menarik kesimpulan /referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensisal penting yang bersamaan.
- Contohnya : Apabila ingin jadi Guru belajar lah yang rajin dan sungguh-sungguh . Begitu juga dengan Desainer apabila ingin menjadi Arsitektur yang hebat maka belajarlah yang rajin dan sungguh-sungguh. Oleh karena itu apabila ingin menjadi Guru dan Arsitektur belajarlah yang rajin dan sungguh-sungguh.

Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
   - Contohnya : Kemarin Xavier tidak dapat mengalahkan lawannya di pertandingan Tinju. Hari ini pengumuman hasil poin pertandingan Tinju nya , Xavier kalah. Karena itu, Xavier pasti tidak bersungguh-sungguh latihannya.

Hipotesa dan Teori

Hipotese (hypo“di bawah“, tithenai“menempatkan“) adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain secara lebih lanjut. Sebaliknya teori sebenarnya merupakan hipotese yang secara relatif lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese.

-Contoh : Tanzi & Davoodi (1998) membuktikan bahwa dampak korupsi pada pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan melalui empat hipotesis (semua dalam kondisi ceteris paribus) :
Hipotesis pertama: tingginya tingkat korupsi memiliki hubungan dengan tingginya investasi publik. Politisi yang korup akan meningkatkan anggaran untuk investasi publik. Sayangnya mereka melakukan itu bukan untuk memenuhi kepentingan publik, melainkan demi mencari kesempatan mengambil keuntungan dari proyek-proyek investasi tersebut. Oleh karena itu, walau dapat meningkatkan investasi publik, korupsi akan menurunkan produktivitas investasi publik tersebut. Dengan jalan ini korupsi dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Hipotesis kedua: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan rendahnya penerimaan negara. Hal ini terjadi bila korupsi berkontribusi pada penggelapan pajak, pembebasan pajak yang tidak sesuai aturan yang berlaku, dan lemahnya administrasi pajak. Akibatnya adalah penerimaan negara menjadi rendah dan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.
Hipotesis ketiga: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan rendahnya pengeluaran pemerintah untuk operasional dan maintenance. Seperti yang diuraikan pada hipotesis pertama, politisi yang korup akan memperjuangkan proyek-proyek investasi publik yang baru. Namun, karena yang diperjuangkan hanya proyek-proyek yang baru (demi mendapat kesempatan mencari keuntungan demi kepentingan pribadi) maka proyek-proyek lama yang sudah berjalan menjadi terbengkalai. Sebagai akibatnya pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.
Hipotesis keempat: tingginya tingkat korupsi berhubungan dengan kualitas investasi publik. Masih seperti yang terdapat dalam hipotesis pertama, bahwa dengan adanya niat politisi untuk korupsi maka investasi publik akan meningkat, namun perlu digarisbawahi bahwa yang meningkat adalah kuantitasnya, bukan kualitas. Politisi yang korup hanya peduli pada apa-apa yang mudah dilihat, bahwa telah berdiri proyek-proyek publik yang baru, akan tetapi bukan pada kualitasnya. Sebagai contoh adalah pada proyek pembangunan jalan yang dana pembangunannya telah dikorupsi. Jalan-jalan tersebut akan dibangun secara tidak memenuhi persyaratan jalan yang baik. Infrastruktur yang buruk akan menurunkan produktivitas yang berakibat pada rendahnya pertumbuhan ekonomi.


Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
   - Contohnya : Pada siang hari lalu lintas di Bekasi macet dikarenakan terlalu banyak kendaraan yang menuju daerah Kawasan dan semakin banyaknya para pekerja yang bekerja kawasan memakai kendaraan pribadi.

Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
   -  Contohnya : Semua cendekiawan adalah manusia pemikir, Semua ahli filsafat adalah cendekiawan, Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi ( pernyataan ) dan sebuah konklusi ( kesimpulan ).
   -  Contohnya : Barang siapa mengambil kesalahan harus dihukum. Ia mengambil kesalahan. Ia harus dihukum.

Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan / tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
   -  Contohnya : Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari. Pada malam hari tidak ada matahari. Pada malam hari tidak mungkin ada fotosintesis.

Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
   -  Contohnya : Proposisi yang menyuguhkan “Semua gitar dapat di petik” dan proposisi yang mengingkarinya “Semua gitar tidak dapat di petik”.

Term
Term adalah sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Term merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.

   -  Contohnya : Orangtua asuh, Pecinta Alam. Binatang

    Referensi : http://hertynfrianka.blogspot.com/2013/03/teori-penalaran_22.html

Pengaruh Bahasa pergaulan dalam perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa adalah suatu cara menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
Pengaruh Penggunaan Bahasa Asing/Gaul Terhadap Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Pada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masa globalisasi, dan bahasa inggris adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa internasional.
Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.
Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan.
Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruh apa-apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional, menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.
Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan Karekteristik Bahasa gaul :
a)      Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat.
b)      Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat.
c)      Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat.
d)     Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat.
e)      Penggunaan angka sebagai pengganti huruf.

Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain yaitu karena unik, karena takut dikatakan ketinggalan zaman, karena menyukai bahasa gaul. Dari faktor tersebut banyak cara remaja mengekspresikannya antara lain, Berbicara langsung dengan orang lain, tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter maupun medsos lain nya (Media Sosial). Penggunaan bahasa gaul dapat berdampak positif dan negative antara lain:
a)  Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif
b)  Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
c)  Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
d)  Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e)   Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul atau bahasa modern. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu , bapak ataupun mamah, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
      Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.



Peran Bahasa Daerah Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia

Peran bahasa daerah menurut saya mulai berkurang secara resmi pendidikan yang kita pelajari yaitu bahasa Indonesia , karena bahasa Indonesia memerlukan beberapa pengembangan dari beberapa kata dan istilah.Bahasa Indonesia memiliki kekayaan dalam kosakata sehingga memberikan kelebihan peradaban bangsa kita sendiri. Dan bahasa Indonesia sendiri telah bercampur dengan bahasa asing seperti Bahasa Arab, Inggris, Mandarin dll. Selain bahasa asing bahasa Indonesia sendiri tercampur dengan bahasa daerah maupun lokal. Sedangkan bahasa lokal di Indonesia cukup tinggi di gunakan , dan bahasa daerah sendiri biasa di gunakan oleh suku yang bersangkutan seperti bahasa adat , biasany bahasa ini di gunakan di daerah perdalaman (desa) , maupun kota-kota kecil.

Perkembangan , pertumbuhan  serta kelestarian bahasa tersebut sangat tergantung dari penutur maupun penggunanya , biasanya di pergunakan untuk bahasa sehari-hari maupun saat sedang berkumpul . Apabila penutur bahasanya banyak yang menggunakan maka anak-anak kitapun dari yang masih kecil hingga dewasa akan mengikuti bahasa yang di gunakan hingga jangka panjang
 , Sedangkan bahasa yang digunakan apabila penutur bahasanya sedikit dan jarang di gunakan maka bahasa daerah akan hilang secara perlahan dan akan musnah bahasa tersebut.

Bahasa daerah yaitu unsur terbentuknya budaya daerah dan sekaligus budaya nasional. Apabila satu persatu bahasa nasional tidak di gunakan maka benteng bahasa secara perlahan akan runtuh yang menyebabkan kata-kata dan kebudayan nasional menghilang , inilah yang di takuti .Interaksi budaya mengakibatkan kosakata bahasa-bahasa lokal masuk ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Penutur bahasa Indonesia yang berlatar belakang bahasa ibu turut mencoraki perkembangan kosakata bahasa Indonesia. Bahasa lokal yang memiliki tradisi tulis-menulis serta memiliki penutur bahasa dalam jumlah besar memiliki pengaruh besar terhadap bahasa Indonesia.
Pengaruh urbanisasi sangat besar terhadap pengucapan kosakata terhadap bahasa lokal ke dalam bahasa Indonesia. Orang-orang perantau biasanya tidak bisa meniggalkan bahasa adatnya sehingga logat nadanya pun kebawa juga, sehingga kosakata dalam bahasa lokal nyatak sengaja terlontar. Terdapat ratusan bahasa lokal maupun ribuan karena semakin berkembangnya waktu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Umumnya bahasa lokal mewakili suatu suku, namun keragaman budaya tak jarang membuat sebuah suku memiliki berbagai jenis bahasa lokal. 

Beberapa kelebihan bahasa lokal antara lain adalah:
1. Komunikasi antar sesama suku dapat berjalan lebih akrab sehingga rasa persaudaraan akan lebih terjalin,
2. Bahasa lokal tidak bersifat kaku karena bukan bahasa resmi.

Sedangkan kelemahan bahasa lokal adalah :
1.Dapat menimbulkan kesalahpahaman jika bahasa lokal dilontarkan secara tidak sengaja di hadapan orang yang tidak mengerti, dan
2. Bahasa serapan dari bahasa lokal sulit dipelajari orang asing karena berbeda dialek.

Posisi bahasa lokal adalah sebagai penunjang bahasa Indonesia. Sebab mayoritas kosakata bahasa Indonesia yaitu sebagai serapan dari bahasa-bahasa lain terutama bahasa daerah tersebut, sehingga bahasa Indonesia sering disebut sebagai bahasa persatuan negara Indonesia. Apakah jadinya sebuah bangsa yang tidak lagi memiliki kebudayaannya ? Bangsa kita akan terjebak menjadi bangsa tanpa kepribadian yangtidak percaya diri menggunakan bahasa aslinya tinggal. Hal ini jelas akan memperlemah tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara ini akan menjadi negara yang gagal (the fail state). Dengan demikian bahasa daerah maupun bahasa nasional memiliki peran yang sangat penting bagi berdirinya negara kita sendiri. Oleh karena itu, di samping penguasaan bahasa nasional maupun internasional dalam rangka menghadapi globalisasi percaturan global, maka setiap anak bangsa harus sadar untuk turut melestarikan bahasa lokal alias bahasa daerah. Caranya tidaklah terlalu sulit, mari kita kembali bangga menggunakan bahasa daerah.

Referensi : http://www.bimbingan.org/bahasa-daerah.htm
                  http://ryanrenaldii.blogspot.com/